Kontrol tekanan

KONTROL TEKANAN

Kontrol tekanan adalah kontrol (mempertahankan tekanan gas cairan atau benda padat pada nilai yang ditentukan), atau pembatas (merasakan tekanan sudah mencapai pada suatu batas yang sudah ditentukan pada Suatu batas yang sudah ditentukan sebelumnya atau pindah dari suatu rentang yang aman). tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Satuan tekanan yang paling umum adalah pounds per inchi kuadrat (psi), inches dari kolom air (wc) pada panometer atau inches dari air raksa (Hg) pada manometer. Satuan metrik yang paling populer dari pengukuran adalah kilopascal (kPa). Tekanan harus sehubungan diukur dengan tekanan referensi yang diberikan, tetapi yang paling umum adalah tekanan atsmosfer pada permukaan laut atau tekanan nol absolut.

Tekanan adalah salah satu variabel proses industri yang paling penting lihat pada gambar mengilustrasikan penggunaan kontrol batas tekanan pada operasi penumbukan sederhana. digunakan kontak saklar normally closed yang membuka pada penambahan tekanan, saklar tekanan ini bekerja memberi sinyal pengembalian silinder udara (pneumatis). keuntungan penggunaan saklar tekanan dibandingkan saklar pembatas adalah bahwa benda kerja akan selalu menerima tekanan yang sama sebelum silider kembali. operasi rangkaian dapat diringkas sebagai berikut : 
- Saklar tombol-tekan start ditekan tertutup sebentar
- Kumparan relai CR dan keran solenoid diberi tenaga.
- Kontak tertutup CRI menutup.
- Spool keran tergeser dan silinder maju
- Silinder terus maju sampai kontak saklar tekanan membuka pada tekanan yang sudah disetel sebelumnya
- Solenoid dan relai dihilangkan energinya.
- Pegas keran mengembalikan spool keran pada posisi permulaannya, jadi pengembalian silinder.

Spesifikasi saklar tekanan yang penting mencakup :
- Rentang operasi yang dapat diatur Merupakan rentang tekanan yang di dalam elemen yang merasakan tekanan saklar dapat disetel untuk menggerakkan kontak pada saklar. Misalnya, saklar tekanan dapat mempunyai rentang pengoperasian yang dapat diatur dari 20 sampai 100 psi.
- Rentang deferensial yang dapat diatur Kadang-kadang disebut pita mati. Adalah rentang tekanan antara batas tekanan yang lebih tinggi, yang mengubah kontak listrik dan batas tekanan lebih rendah, yang mengembalikan kontak listrik pada kondisi normalnya. Misalnya saklar tekanan dapat mempunyai rentang pengoperasian yang dapat diatur antara 20 sampai 100psi dengan deferensial yang dapat diatur sebesar 5 sampai dengan 15 psi.
- Keterulangan titik penyetelan Adalah kemampuan saklar untuk bekerja dengan berulang-ulang pada titik penyetelannya. Ini biasanya 1 1% dari tekanan kerja maksimum.
- Jenis kemasan. Ini menunjuk pada ukuran kerja kemasan berdasarkan standar NEMA, misalnya empat kali watertight dan tahanan korosi. Ukuran kerja listrik Ini menunjuk pada ukuran kerja arus dan tegangan dari kontak listrik. Misalnya 10 A: 125 Vac.
- Penyusunan saklar Ini menunjuk pada jenis saklar yang diberikan. Dua perangkat kontak satu NO (normally open) dan satu NC (normally closed)| adalah standar pada banyak saklar tekanan.


Saklar tekanan digunakan untuk mentransfer informasi yang berkanal dengan tekanan pada rangkaian listrik. pada gambar menggambarkan kontrol listrik yang dioperasikan dengan sistem pneumatis. Sistem pneumatis berisi dua perangkat silinder-piston. Masing-masing perangkat diberi daya melalui solenoid-tunggal, keran yang mengoperasikan pengembalian pegas. Kedua saklar tekanan adalah jenis normally closed. Saklar pembatas LSI menggunakan satu perangkat kontak NO dan satu perangkat kontak NC. Saklar pembatas LS2 menggunakan satu kontak NO. Operasi dari satu siklus rangkaian dapat diringkas sebagai berikut :
- Saklar tombol-tekan START ditekan tertutup sebentar.
- Kumparan relai CR I diberi tenaga.
- Solenoid A diberi tenaga.
- Piston silinder A bergerak maju (forward).
- Piston mencapai benda kerja, menimbulkan tekanan sampai pada tekan yang sudah disetel sebelumnya pada LSI. mengoperasikan kontak saklar tekanan.
- Kumparan relai CR1 menghilangkan tenaganya.

- Keran solenoid A menghilangkan tenaganya.

rangkaian kontrol listrik

siklus solenoid
- Piston A kembali pada perjalanan kembali mengoperasikan saklar pembatas LS2 untuk memberi tenaga kumparan relai CR2.
- Solenoid B memberi tenaga.
- Piston B sekarang bergerak maju, bertemu benda kerja dan membentuk tekanan sampai pada tekanan yang sudah disetel sebelumnya sampai pada PS2.
- Kumparan relai CR2 menghilangkan tenaganya.
- Piston B kembali pada posisi asalnya.

Menggambarkan aplikasi transduser tekanan yang digunakan pada pengasut solid-state uniuk mengontrol motor rotor-lilit ac. Tidak seperti pada saklar tekanan ON'OFF. transduser-tekanan menghasilkan output sinyal yang sebanding dengan tekanan. Sinyal ini dibandingkan dengan titik penyetelan tekanan dan menentukan apakah motor dihubungkan ON atau OFF.



No comments:

Post a Comment