teori persamaan boolean

Teori persamaan boolean digunakan untuk mempermudah di dalam menyelesaikan perhitungan, prnjabarannya dapat dilakukan dengan menggunakan sifat sifat persamaan aljabar boolean karena pada dasarnya rangkaian logika (digital) dibentuk dari beberapa gabungan komponen elektronik yang terdiri dari bermacam macam Gate dan rangkaian rangkaian lainyya sehingga membentuk rangkaian elektronika yang bersifat komplek dan rumit. Diantaranya :

HUKUM IDENTITAS
Fungsi OR dari aljabar boolean :
OR dari aljabar boolean

Fungsi AND dari aljabar boolean :
AND aljabar boolean


HUKUM KOMUTATIF
Pada fungsi OR :
A + B + C = C + B + A
HUKUM KOMUTATIF Pada fungsi OR

Pada fungsi AND :
A . B . C = C . B . A
fungsi AND

HUKUM ASOSIATIF
Pada fungsi OR :
A + B + C = A + (B + C)
                     B + (A + C)
                     C + (A + B)
HUKUM ASOSIATIF Pada fungsi OR

Pada fungsi AND :

A . B . C = A . (B . C)
                  B . (A . C)
                  C . (A . B)
HUKUM ASOSIATIF Pada fungsi AND

HUKUM DISTRIBUTIF :
A (B + C) = AB + AC
HUKUM DISTRIBUTIF


HUKUM ABSORTIF
A + A . B = A    
Pembuktian :
A + A . B = A (1 + B)
                = A . 1
                = A
bukti hukum absortif

HUKUM DE MORGAN
bukti hukum de morgan


Tabel kebenaran NOR
tabel kebenaran fungsi NOR

Tabel kebenaran AND
Tabel kebenaran AND


Hukum De Morgan dalam Rangkaian Logika
Rangkaian Logika de morgan

Kalau kita perhatikan ternyata bahwa perhitungan yang dilakukan dengan persamaan yang menggunakan Hukum De Morgan akan sama dengan perhitungan yang menggunakan gambar rangkaian logika. Dengan demikian tabel kebenaran yang dilakukan dengan rangkaian logika akan sama dengan tabel kebenaran yang dilakukan dengan Persamaan De Mogran.

2 comments: